BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Semakin
meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut berkembang
dengan pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang
teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika
diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena
hampir semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam
mempunyai peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi
jaman sekarang. Oleh karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk
dapat memperbaiki sifat-sifat logam tersebut. Salah satunya adalah
dengan merubah bentuknya.
Para produsen mobil dan pemasok kemudian menggunakan hampir setiap
proses yang dijelaskan dalam makalah ini dan walaupun ada pula beberapa yang tidak dijelaskan, sering kali karena mereka merahasiakannya, tentunya karena alasan bisnis. Pada dasarnya, manufaktur adalah aktivitas nilai tambah, di mana konversi
bahan menjadi produk menambah nilai dengan materi aslinya
proses yang dijelaskan dalam makalah ini dan walaupun ada pula beberapa yang tidak dijelaskan, sering kali karena mereka merahasiakannya, tentunya karena alasan bisnis. Pada dasarnya, manufaktur adalah aktivitas nilai tambah, di mana konversi
bahan menjadi produk menambah nilai dengan materi aslinya
I.2 Tujuan Penulisan
1. Mempelajari konsep dasar proses manufaktur
2. Memahami peranan proses manufaktur dalam dunia permesinan
3. Menarik minat pembaca untuk lebih mengenal proses manufaktur
I.3 Metode Penulisan
Dalam
menulis makalah ini, saya memperoleh kajian materi dari beberapa
sumber, yaitu studi literatur dari buku-buku yang terkait dengan topik
dan berbagai artikel dari internet.
DAFTAR ISI
Halaman
I. Pendahuluan
I.1.Latar Belakang……………………………………………………………………………….. 1
I.2.Tujuan Penulisan …………………………………………………………………...……… 1
I.3.Metode Penulisan …………………………………………………………………………. 1
I.4.Daftar Isi ....................………………………………………….……………………… 2
II. Isi
II.1. Konsep Dasar ………………………………………………………………………………… 3
II.2. Proses Pemesinan / Machining Process………………………………….….... 4
1. Turning Process……………………........................……… 5
2. Shaping & Planning Process.................................. 6
a. Shaper.......................................................... 7
b. Planer........................................................... 7
3. Milling Process.................................................... 8
4. Driling Process.................................................... 8
5. Boring Process.................................................... 9
6. Filing Process...................................................... 9
7. Sawing dan Broaching Process............................. 10
8. Abrasive Machining Process................................. 11
III. Penutup
III.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………………… 12
III.2. Saran ………………………………………………...………………………………………….. 12
Daftar pustaka ……………………………………………………………………………………………………... 13
BAB II
I S I
II.1 Konsep Dasar
Proses
Manufaktur adalah suatu cara atau proses yang di terapkan untuk merubah
bentuk suatu benda. Manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau
teknik. Tujuan proses manufaktur adalah untuk menghasilkan
komponen-komponen yang menggunakan material tertentu dengan
mempertimbangkan bentuk, ukuran dan strukturnya. Proses ini sangat
berhubungan erat dengan dunia permesinan. Dimana bidang permesinan
memegang peranan penting dalam kemajuan teknologi di dunia.
Menurit sisi ekonomi pengertian proses manufaktur adalah aktivitas nilai tambah, di mana konversi bahan menjadi produk menambah nilai dengan materi aslinya.
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur bertujuan untuk
menghasilkan nilai tambah dan mereka melakukannya dengan cara yang
paling efisien.
Dimulai dengan desain produk, bahan, tenaga kerja, dan peralatan yang interaktif
faktor dalam manufaktur yang harus dikombinasikan dengan benar (terintegrasi) untuk mencapai biaya rendah, kualitas unggul, dan tepat waktu pengiriman. Biasanya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.1
faktor dalam manufaktur yang harus dikombinasikan dengan benar (terintegrasi) untuk mencapai biaya rendah, kualitas unggul, dan tepat waktu pengiriman. Biasanya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.1
Gambar 1-1
Biaya manufaktur adalah bagian terbesar dari harga jual, biasanya sekitar
40%. Bagian terbesar dari manufaktur adalah bahan, biasanya 50%.
Biaya manufaktur adalah bagian terbesar dari harga jual, biasanya sekitar
40%. Bagian terbesar dari manufaktur adalah bahan, biasanya 50%.
Mengacu lagi untuk total biaya yang ditunjukkan pada Gambar1 -2 (harga jual dikurangi keuntungan), sekitar 68% dari biaya yang dihabiskan untuk pekerja, dengan rincian sekitar 15% untuk insinyur, 25% untuk pemasaran, penjualan & dan orang-orang manajemen umum; 5% untuk tenaga kerja langsung, dan 10% untuk rata-rata biaya pekerja tidak langsung. Bidang manufaktur di Amerika Serikat adalah sekitar $ 15 per jam untuk pekerja di tahun 2000. Penurunan tenaga kerja langsung hanya akan memiliki dampak marjinal pada biaya orang total. kombinasi optimal dari faktor-faktor untuk memproduksi sejumlah kecil dari suatu produk tertentu mungkin sangat tidak efisien untuk kuantitas yang lebih besar dari produk yang sama. Akibatnya, pendekatan sistem, mengambil semua faktor,
harus digunakan. Mereka membutuhkan suara dan pemahaman yang luas pada bagian dari pembuat keputusan pada nilai material, proses, dan peralatan untuk perusahaan, disertai dengan pemahaman tentang Bahan sistem manufaktur dan proses dalam sistem manufaktur.
harus digunakan. Mereka membutuhkan suara dan pemahaman yang luas pada bagian dari pembuat keputusan pada nilai material, proses, dan peralatan untuk perusahaan, disertai dengan pemahaman tentang Bahan sistem manufaktur dan proses dalam sistem manufaktur.
II.2 Proses Pemesinan / Machining Process
Proses
permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan suatu
produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya, benda
kerja yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses
penuangan (Casting) dan proses pembentukan (Metal Forging). Proses
permesinan ini berdasarkan bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2
tipe, yaitu :
- Bermata potong tunggal (single point cutting tools)
- Bermata potong jamak (multiple points cuttings tools)
Secara
umum, gerakan pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe yaitu :
gerak makan (feeding movement) dan gerak potong (cutting movements).
Sehingga berdasarkan proses gerak potong dan gerak makannya, proses
permesinan dapat di bagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
- Proses Bubut (Turning)
- Proses Sekrap (Planning, Shaping)
- Proses Freis (Milling)
- Proses Gurdi (Drilling)
- Proses Bor (Boring)
- Proses Kikir (Filling)
- Proses Gergaji atau parut (Sawing, Broaching)
- Abrasive Machining Process
Proses
permesinan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi
di bidang manufaktur karena benda – benda (produk) yang dihasilkan juga
beragam
1. Turning Process
Mesin Bubut adalah
suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar
dari benda kerja.
Prinsip
kerja mesin bubut yaitu: poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui
roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.
Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada bagian yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja
akan terjadi sayatan.
Gambar 2.1 – Mesin Bubut dan bagian-bagiannya
Untuk
menjamin kelangsungan proses ini maka jelas diperlukan material pahat
yang lebih unggul daripada material benda kerja. Keunggulan tersebut
dapat dicapai karena pahat dibuat dengan memperhatikan berbagai segi
yaitu:
a. Kekerasan:
kekerasan yang cukup tinggi melebihi kekerasan benda kerja tidak saja
pada temperatur ruang melainkan juga pada temperatur tinggi pada saat
proses pembentukan geram berlangsung.
b. Keuletan:
Keuletan yang cukup besar untuk menahan beban kejut yang terjadi
sewaktu pemesinan dengan interupsi maupun sewaktu memotong benda kerja
yang mengandung partikel/bagian yang keras (hard spot).
c. Ketahanan
beban kejut thermal: diperlukan bila terjadi perubahan temperature yang
cukup besar yang cukup besar secara besar secara berkala/periodik.
d. Sifat
adhesi yang rendah: Untuk mengurangi afinitas benda kerja terhadap
pahat mengurangi laju keausan, serta penurunan gaya pemotongan.
e. Daya larut elemen/komponen material pahat yang rendah: dibutuhkan demi untuk memperkecil laju keausan akibat mekanisme difusi.
Ada beberapa jenis pahat:
2.2 beberapa jenis pahat yang digunakan dalam proses bubut.
2. Shaping & Planning Process
Pada
proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus dengan
jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong hanya dalam satu
arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang (waktu
terbuang). Proses menyekrap menggunakan tool yang lebih keras dari benda
kerja.
a. Shaper
Shaper
adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi benda yang memilki
dimensi relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan planer. Gerak
potong pada mesin shaper dilakukan oleh pahat yang melekat pada ram,
sedangkan gerak makan dilakukan oleh benda kerja (meja).
2.3 Mesin Shaper
b. Planer
Planer
adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi benda yang besar dan
berat. Planer dapat digunakan untuk menghasilkan permukaan datar
horizontal dan vertikal. Namun, planer kurang efisien daripada proses
machning dasar lainnya, seperti milling. Akibatnya planing dan planer
sebagian besar telah digantikan oleh mesin milling atau mesin mesin yang
dapat melakukan kedua-duanya (Planing dan Miling).
2.4 Mesin Planer Kayu / Ketam, contoh mesin planing sederhana
2.5 Mesin Portable Planer
3. Milling Process
Pada
proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah terlepasnya logam
(geram) oleh gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat melakukan
pekerjaan seperti memotong, membuat roda gigi, menghaluskan permukaan,
dan lain-lain.
2.6 Mesin Milling
Prinsip
kerja dari proses milling adalah pemotongan benda kerja dengan
menggunakan pahat bermata majemuk yang dapat menghasilkan sejumlah
geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian, dipasang pahat
potong dan disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja
didekatkan ke pahat potong dengan pompa berulir, untuk melakukan gerak
memakan sampai dihasilkan benda kerja yang diinginkan.
4. Drilling Process
Pada
mesin Gurdi pahat potong yang digunakan berupa twist drill yang terdiri
dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan
sebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahat
dilakukan oleh pahat.
2.7 Mesin Gurdi
5. Boring Process
Pengeboran selalu melibatkan pembesaran lubang yang ada. Yang mungkin telah dibuat ataupun hasil dari inti dalam casting.
2.8 Mesin Bor
6. Filing Proses
Proses yang dilakukan dengan menggunakan gigi-gigi kikir. Kikir terbuat
dari baja tempa yang mengandung karbon tinggi dan meliputi bagian
panjang, potongan, bentuk dan gigi pemotong. Jika ditinjau dari
bentuknya, ada beberapa tipe yang sering kita jumpai. Antara lain bentuk
flat, square, triangular, round, half round dan eliptical. Sedangkan
dilihat dari bentuk permukaannya terdiri dari kikir kasar dan kikir
halus.
Dibawah adalah 4 jenis mata kikir:
2.9 Single, Double, Rasp dan Curven
- Sawing & Broaching Process
Fungsi
dari proses gergaji atau sawing process sendiri adalah sebagai alat
bantu (bukan untuk geometri), sehingga benda kerjanya ketika akan
dipasang dapat sesuai dengan ukuran yang kita inginkan.
Jenis-jenis
gergaji ada 2 yaitu Gergaji Tangan dan Gergaji Mesin. Alat ini bukanlah
alat yang asing dan dapat kita jumpai disekitar kita.
Sedangkan Broaching Process atau Parut adalah proses permesinan yang menggunakan alat bergigi, yang disebut bros, untuk menghilangkan material. Ada dua jenis utama broaching: linier dan putar.
2.10 Vertical Broaching Machine Push Type
2.11 Horizontal Broaching Machine
8. Abrasive Machining Process
Proses
abrasif adalah proses yang digunakan untuk melepas/memotong bagian
benda kerja dengan cara menggesekkan bahan yang keras. Proses ini
menggunakan partikel-partikel abrasive sebagai mata potongnya.
Partikel-partikel ini harus diikat dengan material-material lainnya agar
dapat menjadi mata potong yang tunggal dan kuat. Keunggulan Proses
Abrasif, dibandingkan dengan proses pemesinan yang lain adalah :
· Dapat
digunakan untuk semua jenis material, dari logam yang lunak sampai baja
dan material non logam yang keras seperti keramik dan silikon.
· Beberapa proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus.
· Untuk beberapa proses, dapat menghasilkan dimensi yang sangat presisi.
2.11 Mata Potong jenis abrasif
2.12 Salah satu mesin abrasif
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Proses
pemesinan merupakan hal dasar pada proses manufaktur yang harus kita
ketahui. Pembentukan material dapat disesuaikan dengan proses-proses
pemesinan yang ada. Dari beberapa proses yang telah saya sampaikan
tentunya merupakan hal penting yang dapat memudahkan pekerjaan kita
dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam dunia kerja. Kemudahan ini
adalah hasil dari perkembangan teknologi yang semakin hari semakin
meningkat, tentunya dengan pemahaman serta pendalaman teknik yang harus
kita tingkatkan pula.
III. Saran
Fakultas
Teknik adalah tempat dimana para calon insinyur akan ditempa dan
dibekali dengan ilmu-ilmu teknik untuk kemudian hari akan menjadi bekal
dalam dunia kerja. Jurusan teknik mesin merupakan tempat menuntut ilmu
yang menjanjikan yang nantinya para lulusan jurusan ini diharapkan mampu
menjadi para pemikir dan analisator yang dapat turut memajukan dunia
pemesinan di Indonesia. Pemahaman dasar mengenai proses pemesinan
sebelum melanjutkan ke ilmu teknik yang lebih dalam merupakan hal yang
harus dilalui terlebih dahulu. Keseriusan untuk mempelajari ilmu ini
juga diharapkan agar nantinya akan lahir para insinyur-insinyur yang
berkualitas.
Daftar Pustaka
Wikipedia.com
Materials and Processes in Manufacturing – De Garmo’s
Bagus bngt penyusunan Makalahnya Kak,,,,
BalasHapuswww.winapack.com
Ini adalah Bpk. Benjamin yang menghubungi rincian Email, lfdsloans @ outlook.com. / lfdsloans@lemeridianfds.com Atau Whatsapp 1 989-394-3740 yang membantu saya dengan pinjaman 90.000,00 Euro untuk memulai bisnis saya dan saya sangat bersyukur, sangat sulit bagi saya di sini untuk mencoba membuat hal-hal sebagai ibu tunggal tidak mudah dengan saya tetapi dengan bantuan Le_Meridian memberikan senyum di wajah saya ketika saya melihat bisnis saya tumbuh lebih kuat dan berkembang juga. Saya tahu Anda mungkin terkejut mengapa saya meletakkan hal-hal seperti ini di sini tetapi saya benar-benar harus mengucapkan terima kasih jadi siapa pun yang mencari bantuan keuangan atau melalui kesulitan dengan bisnis yang ada atau ingin memulai proyek bisnis dapat melihat hal ini dan memiliki harapan untuk keluar dari kesulitan..Terima Kasih.
BalasHapuspaten
BalasHapus